Manusia dan Pendidikan

Manusia merupakan makhluk Allah yang diciptakan paling sempurna. Makhluk yang memiliki potensi dasar akal pikiran yang dapat dididik melalui pembelajaran sehingga bisa berkembang. Akal dan pikiran inilah yang menjadikan mereka istimewa dibanding makhluk Allah yang lain. Manusia hanya dapat menjadi manusia jika bisa mengoptimalkan kinerja akal pikiran mereka. Jika mereka tidak bisa menggunakan akal pikiran mereka maka ia tak akan bisa menjadi manusia seutuhnya. Akal digunakan untuk berpikir bagaimana menghadapi proses-proses kehidupan yang sulit. Manusia memiliki sejumlah kebutuhan yang dituntut untuk terpenuhi. Akal dan pikiran merupakan modal dasar agar mereka bisa bertahan dalam mengarungi kehidupan. Manusia tidak hanya memiliki kemampuan namun juga keterbatasan, maka manusia harus belajar untuk bisa memenuhi setiap kebutuhan.
Manusia dilahirkan dari rahim ibunya dalam keadaan lemah tak berdaya, tak sanggup berbuat apapun untuk dirinya sendiri. Semua masih bergantung pada orang lain. Meski demikian, setiap anak dilahirkan dengan beragam potensi dan keunikan yang bisa dikembangkan untuk masa depannya kelak. Tangisan dan gerak polos anak sejak lahir merupakan pertanda bahwa setiap anak memiliki bakat berbeda-beda. Proses belajar akan membantu anak agar berkembang optimal sesuai dengan potensi pada dirinya. Tugas orang tua adalah membimbing anak dalam mengarahkan potensinya ke arah hal-hal yang positif.
Pada dasarnya proses pendidikan adalah proses menambah informasi dan pengetahuan. Pengetahuan bisa diperoleh dari hasil belajar. Sifat keingintahuan manusia terhadap hal-hal baru di sekitar mereka mendorongnya untuk belajar. Dengan belajar mereka bisa tahu hal-hal yang semula tidak diketahuinya. Dari rasa ingin tahu tersebut maka muncul ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi mereka. Secara umum belajar tidak hanya dialami oleh manusia. Hewan pun juga mengalami proses pembelajaran dalam hidupnya. Hal yang membedakannya adalah manusia didasari akal pikiran dalam belajarnya sedangkan hewan didasari naluri untuk bertahan hidup. Dengan belajar manusia akan mampu memanajemen diri dan mengatur perilakunya  untuk terus di arah yang benar. Tidak bertindak seenak hati layaknya hewan. Hal ini akan mempercepat proses pendewasaan dan kematangan diri.
            Manusia tidak hanya dikenal sebagai makhluk individu dan sosial saja, melainkan juga dikenal dengan makhluk berbudaya (al insan). Dimana kebudayaan merupakan hasil olah pikiran manusia yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Kebudayaan antara satu daerah dengan daerah lain tidak selalu sama karena tingat pemikiran dan kreasi manusia yang hidup di dalamnya juga tidak sama. Budaya-budaya yang tumbuh pada suatu wilayah tertentu dalam kurun waktu tertentu akan melahirkan sebuah peradaban. Disinilah kaitan antara manusia dan pendidikan terlihat jelas, dimana kebudayaan yang melekat pada setiap pribadi merupakan hasil pola pikir yang diperoleh dari belajar. 
            Manusia sebagai makhluk individu, sosial serta berbudaya memiliki masa belajar yang panjang. Seluruh proses kehidupan  seseorang pada dasarnya merupakan proses belajar dan menambah pengetahuan. Setiap hari manusia memperoleh ilmu mengenai hal-hal yang sebelumnya  tidak diketahui. Ilmu pengetahuan tidak akan pernah ada habisnya. Jadi manusia dituntut untuk terus belajar sepanjang masa hidupnya, sebagaimana yang dikatakan Rasulullah SAW dalam salah satu haditsnya “Tuntutlah ilmu sejak dalam buaian sampai liang lahat”.

Comments

Popular posts from this blog

TEORI ETOLOGI DAN EKOLOGI PADA PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

Perkembangan Fisik dan Psikomotorik

Education for All